Thursday, May 29, 2014

Sumber Hidangan Bandung : Selamat datang di masa lalu

Jangan bosan kalau saya bilang berulang betapa jatuh cintanya saya pada sesuatu yang berbau tua dan lama. Sama halnya dengan tumpukan batik-batik tua di lemari saya. Sama halnya dengan barang-barang lama yang tersebar di setiap pojok rumah saya. Begitu pula halnya mengunjungi tempat-tempat tua, saya suka.

Dan jangan bosan pula kalau saya kembali lagi dan lagi ke Bandung. Selalu banyak hal yang mengingatkan saya pada jaman dulu dan mengoda saya untuk mencoba hal baru. Sama  dengan mengunjungi tempat yang satu ini. Dulu seorang teman selalu membawa kue dari toko ini setiap dia pulang mengunjungi Bandung. Saya bilang dia fanatik. Dulu dia selalu membawa kue kaki kambing yang tenyata nama aslinya Bokkepot yang artinya benar-benar kaki kambing.

Sumber hidangan. Nama tempat ini. Akhirnya saya bisa datang langsung, memesan dan menikmati semua yang berbau tua tepat di tempat asalnya. Sumber hidangan yang nama aslinya Het Snoephuis (the candy store) adalah toko roti dan kue dan toko es krim yang sudah mulai berjualan sejak tahun 1929. Berada di suatu jalan yang paling legendaris di kota Bandung, Bragaweg. Tepatnya di Jalan Braga no. 20-22 Bandung.

Bragaweg 20
Tidak mudah menemukan toko tua ini, kalau anda memakai kendaraan pribadi siap-siap untuk berputar berkali-kali untuk menemukan toko ini. Atau bahkan untuk mencari tempat parkir kosong yang tersedia. Ah, seharusnya Jalan Braga memang ditutup untuk kendaraan bermotor sehingga kita bisa jalan menikmati ujung ke ujungnya tanpa harus khawatir akan tempat parkir atau kendaraan lalu lalang yang kadang tidak mau menyingkir.

Sensasi pertama menemukan tempat ini masih berlanjut dengan sensasi selanjutnya saat masuki bangunan tua yang masih dipertahankan aslinya. Langit-langit tinggi, ornamen kayu di dinding ruangan, lantai tegel tua penuh kenangan, kursi dan meja berjajar rapi dari besi ukir berwarna putih dimakan jaman, meja kasir lengkap dengan mesin kasir yang membuat saya ngiler ingin membawanya pulang sampai timbangan jaman dulu yang masih berfungsi dan digunakan.

Welkom!
Ruangan sebelah kanan penuh dengan tempat duduk berkelompok berjajar, tepat di bagian tengahnya ada meja kasir tua terbuat dari kayu tempat kita membayar lengkap dengan mesin kasir tua yang mungkin sudah tidak dapat digunakan.



Pilih kursi yang anda suka
Begitu daftar menu tersedia, cukup lama saya memutuskan ingin memesan apa. Entah karena beberapa nama makanan yang masih dalam Bahasa Belanda atau entah karena memang saya ingin mencoba semua. Yang pasti bagian bangunan sebelah kiri juga memanggil-manggil minta dicoba, dan belum ke Sumber Hidangan kalau belum mencicipi es krim homemade yang melegenda.

Es krim yang wajib anda coba
Smakelijk Eeten!
Untuk es krim akhirnya saya memesan Moorkus (Rp. 10.000) dan Noga (Rp. 10.000), untuk harga es krim yang lain rata-rata dibandrol Rp. 9000 saja. Paling murah dibanding dengan  toko-toko lain peninggalan Belanda yang sama-sama membuat es krim resep lama. Moorkus adalah es krim cokelat yang diberi taburan nougat kacang diatasnya. Sedangkan Noga merupakan es krim vanila dengan campuran nougat di dalam es krim dan taburan diatasnya. Tekstur es krim yang lembut padat sempurna. Tanpa bahan artifisial yang kadang membuat es krim cenderung lembek bahkan terlalu lembut, seperti es krim buatan mesin pabrik pada umumnya. Buat saya es krim Sumber hidangan ini mengingatkan saya akan tekstur es yang bisa kita rasakan ketika memakan sorbet yang bahan dasarnya buah dan cenderung lebih padat dan sedikit kasar. Untuk nougat - taburan diatasnya, perpaduan sempurna antara karamel dan kacang dengan tekstur yang tidak lengket dan  rasanya manis sedap.

Makanan yang saya pesan signature dish dari rumah makan ini, saya memesan bestik sapi komplit (Rp. 30.000), Hamburger dengan sapi dan telur (Rp. 16.000) - disajikan dengan telur mata sapi- dan nasi goreng spesial (Rp. 21.000). Sedap dan tidak biasa. Bestik sapi yang saya makan mengingatkan saya akan bestik sapi Toko Oen di Semarang, lengkap dengan telur mata sapinya.

Bagian kiri ruangan Sumber Hidangan tidak dapat dilupakan begitu saja. Bagaimana bisa, ruangan besar penuh dengan kue-kue yang dijual dengan di timbang. Dan kue-kue lain yang tersaji di dalam lemari kaca tua yang tidak hanya untuk dipajang. Belum lagi ruangan yang membuat saya seperti kembali ke jaman 70-an saat film-film percintaan Christine Hakim beredar di pasaran.

Old generation worker from the past
Saya jatuh cinta
Lekker :)
Lekker :)
Silahkan mencoba, semua kue kering dijual per 100 gram, tidak terlalu banyak siapa tahu anda tidak suka. Untuk harga, saya lihat kaasstengel yang dijual paling mahal per 100 gram-nya. Saya tidak mencoba. Lain kali, pikir saya.

Selain kue kering tadi, tentu saja roti yang wajib saya coba. Apa ceritanya berkunjung ke Sumber Hidangan tanpa membawa oleh-oleh sebongkah roti di tangan. Banyak jenis roti isi dan beberapa jenis pastry. Saya membeli beberapa roti, termasuk roti tawar resep lama berwarna putih kekuningan yang tekstur lembutnya pas tidak dibuat-buat. Roti dibungkus kertas ber-design lawas lengkap dengan tulisan dan petunjuk penyimpanan. Apabila roti tidak langsung dimakan harap dimasukan ke dalam kaleng penyimpanan, begitu kira-kira petunjuknya. Dan saya tersenyum membaca kata kaleng di kertas itu.


Roti tawar Rp. 8000

Sekali lagi saya jatuh cinta. Pada sebuah toko berdebu dan tua. Toko dimana saya merasa melihat jaman lalu saat mungkin toko ini masih berjaya. Duduk di kursi manapun yang saya suka, menikmati setiap sendok es krim yang semua rasanya ingin saya coba. Saya akan rindu tempat ini, dengan langit-langit tinggi yang sudah minta diganti, dengan pelayan yang saya yakin sangat berbakti, dengan es krim Belanda yang sedap tak terganti atau bahkan dengan bapak bos kasir yang tidak pernah tersenyum setiap hari. Saya akan kembali.

Toko Sumber Hidangan
Jalan Braga 20-22
Bandung
Daily 8.30am - 7pm (closed on Sunday)

6 comments:

  1. ya ampuun seperti abis naik mesin waktu ya mbaa...sukaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo mba dewi :) salam kenal yaa.. Terima kasih sudah mampir.
      Iya mba aku juga sukaaaaaa :)

      Delete
  2. Yang berbau tua emang eksotis ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo mba Nunu, salam kenal :)
      Terima kasih sudah mampir yaa..
      Can't agree more :)

      Delete
  3. iyahhh, ini emang enak banget. Udah nyoba Tizi's belum Teh ? Di Kidang Pananjung, antik ini juga, dan enak semua makanan dan roti - rotinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dulu banget ke Tizi's May..
      Nanti ah, kapan2 kesana sambil foto-foto :)

      Delete