Sunday, May 4, 2014

Pasar Malam Sekaten Yogyakarta

Rasanya saya pernah bilang kalau saya suka pasar. Entah pasar becek, pasar loak, pasar kaget, pasar tradisional sampai pasar malam. Saya selalu mendapatkan hal-hal menyenangkan pada saat berkunjung ke pasar-pasar tadi, like you really feel the crowd, no matter where you are. 

Sama halnya dengan pasar malam, meski sama-sama dibilang pasar beda rasa dan sensasinya. Kalau tidak salah sudah kesekian kali-nya saya berada di Yogyakarta bersamaan dengan digelarnya pasar malam di alun-alunnya. Saya bahagia.

Pasar malam ini disebut pasar malam sekaten. Biasanya diadakan di alun-alun utara Jogja selama sebulan penuh. Pasar ini digelar rutin setiap tahun oleh Keraton Yogyakarta dan pemerintah DIY untuk memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW. Sebenarnya fokusnya bukan hanya pasar malam tadi, didalam acara sekaten tadi biasanya diadakan pula pentas kesenian daerah, lomba-lomba keagamaan, sampai grebeg pada saat puncaknya. Tapi si pasar malam ini rasanya seperti pesta rakyat dimana semua orang sah berada disana entah malam libur atau bukan, hanya untuk menikmati dan "berpesta". Bahagia.

Sugeng Rawuh
Semua orang boleh bahagia disana. Kakek nenek, bapak dan ibu, anak-anak kecil, bayi-bayi mungil. Atraksi, hiburan, jajanan, barang-barang jualan, panggung hiburan, semua ada disana. Tumpah ruah untuk semua orang, semua kalangan.

Banyak cara untuk bahagia

Semua atraksi di bandrol dengan harga sama 5000 rupiah saja, kecuali untuk mainan sejenis inflatable yang sepertinya membutuhkan biaya operasional lebih mahal dibandrol 10.000 rupiah untuk setiap 30 menitnya. Soal jajanan, sebut saja. Semua ada disana. Ada bagian dimana semua jenis tukang jajanan tumplek boleh berjualan disana. Bakso, mie ayam, roti bakar, nasi goreng, soto ayam, jagung bakar sampai wedang ronde khas Jogja ada disana. 

Sepatu karet merk dulux, 35000 saja
Saya masih ingat, dulu kalau kota tempat saya tinggal saya berulang tahun diadakan pameran pembangunan. Isinya selain stand-stand pembangunan kota, tentu saja dipenuhi atraksi-atraksi rakyat tadi. Dan seperti mengajak saya bernostalgia semua atraksi itu ada di pasar sekaten Jogja. Kincir angin, kora-kora, kereta api, ombak banyu, roda gila, atraksi hewan-hewan aneh sampai rumah hantu juga ada disana. 

Diputar manual tenaga manusia
Siapa yang tidak tergoda?

Semoga ada kali-kali selanjutnya saya bisa berada disana. Buat saya Jogja masih tetap istimewa.

No comments:

Post a Comment