Tuesday, April 22, 2014

Gunung Puntang : Mengunjungi sisa-sisa waktu silam

Berbulan-bulan lamanya saya tidak "menginjak" alam. Tenggelam diantara gedung-gedung beton dan kecanggihan alat transportasi dengan kartu dan mesin yang diwaktu. Minggu lalu, kalau saja anak-anak saya tidak memaksa untuk mengunjungi alam, mungkin tidak pernah kejadian.

Minggu lalu disela-sela waktu libur yang terburu-buru terselip jadwal perjalanan mengunjungi satu daerah terpencil di selatan Bandung, Jawa Barat yang mungkin sudah terlupakan bahkan tidak masuk hitungan. Dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 2 jam saja dari Bandung menuju Pangalengan, sampailah saya ke Gunung Puntang.

Belum pernah saya kesana, ketinggalan zaman rasanya. Jangan dibayangkan gerbang masuk yang megah dan keren, jangan dibayangkan pula penginapan yang modern dengan warna abu-abu sebagai catnya. Yang ada hanya alam apadanya. Itu saja cukup buat saya.

Hanya dengan membayar 10.000 rupiah per mobil, kita sudah bisa masuk ke alam (yang menurut saya) lain. Bisa memilih tempat manapun untuk mendirikan tenda. Bisa teriak-terak sesuka hati. Bisa foya-foya menghirup udara gratis beraroma pohon pinus yang dibuat tanpa bahan kimia.


Satu lagi yang membuat saya jatuh cinta sama si puntang ini, daerah Gunung Puntang tempat dibangunnya pemancar stasiun radio Malabar oleh pemerintah Belanda pada tahun 1917. Selain stasiun pemancar disini didirikan juga bangunan-bangunan lain yang digunakan sebagai perkantoran dan rumah-rumah dinas, lapangan olah raga bahkan bioskop. Dulu daerah pemukiman ini dikanal dengan nama kampung radio. (Radio Dorf). Buat saya yang sedikit tergila-gila dengan cerita lama, barang-barang tua, sejarah dulu kala, daerah Gunung puntang ini jadi lebih menarik rasanya. Membayangkan ada kota tua yang dulu pernah berdiri disana, tepat disebelah tenda tempat saya tidur malam ini.



Bagian kolam yang tersisa

Memutuskan untuk kembali lagi, dengan waktu yang lebih panjang mungkin. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak berjalan lebih jauh, berendam lama-lama di air sungai yang dingin, memotret lebih banyak dan menghirup udara bersih dalam-dalam untuk bekal ke kota nanti.

Puing-puing bangunan yang ada
Siapa yang tidak jatuh cinta?
Seperti screen shot di film-film ternama
Campers have s'mores fun :)
Sampai ketemu lagi.

No comments:

Post a Comment